Menjelajahi Sejarah dan Keindahan Candi Singosari: Panduan Lengkap Wisata
![]() |
Wisata Candi Singosari |
Sejarah Candi Singosari
Candi Singosari dibangun pada abad ke-13 oleh Raja Kertanegara, penguasa terakhir Kerajaan Singosari. Fungsi utama candi ini adalah sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa, yang menunjukkan bagaimana agama Hindu masih memegang peranan penting di kerajaan saat itu. Menurut Prof. Dr. Soekmono dalam bukunya Sejarah Kerajaan Singasari (2010), candi ini dibangun dengan struktur batu andesit yang kuat, memperlihatkan keahlian arsitektur masa lampau.
Candi ini juga memiliki nilai sejarah yang tinggi karena menjadi saksi berbagai peristiwa penting, termasuk peperangan dan transisi kerajaan di Jawa Timur. Penelitian arkeologi yang dilakukan oleh tim lokal dan pengamat sejarah telah menemukan beberapa arca dan prasasti yang memberi wawasan lebih dalam tentang kehidupan dan kepercayaan masyarakat Singosari pada zaman itu.
Arsitektur dan Arca Candi
Candi Singosari menampilkan arsitektur khas Hindu-Jawa, dengan susunan batu andesit yang presisi. Candi utama dikelilingi oleh beberapa bangunan tambahan yang dulunya digunakan untuk pemujaan dan upacara keagamaan. Beberapa arca yang ditemukan di lokasi candi menggambarkan dewa-dewa seperti Siwa, Brahma, dan Wisnu. Arca-arca ini bukan hanya berfungsi religius, tetapi juga menunjukkan keahlian artistik masyarakat pada masa itu.
Salah satu arca paling terkenal adalah Arca Dwarapala yang menjaga pintu masuk candi. Arca ini memiliki detail ukiran yang rumit, menunjukkan bahwa pengerjaan batu pada masa itu sudah mencapai tingkat tinggi dalam seni pahat.
Fakta Menarik Tentang Candi Singosari
Selain nilai sejarah dan arsitektur, Candi Singosari memiliki beberapa fakta unik yang menarik bagi wisatawan:
-
Nama Singosari: Berasal dari gabungan kata "Singo" (singa) dan "Sari" (inti), melambangkan kekuatan dan kemurnian kerajaan.
-
Prasasti Kuno: Beberapa prasasti yang ditemukan di sekitar candi memberikan informasi tentang upacara keagamaan dan kehidupan sosial masyarakat saat itu.
-
Pemugaran: Candi ini pernah mengalami pemugaran pada abad ke-20 untuk menjaga keutuhan struktur dan arca. Pemugaran ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip arkeologi yang ketat agar tetap mempertahankan nilai historis.
Fakta-fakta ini menambah daya tarik candi bagi pengunjung yang ingin memahami sejarah secara lebih mendalam.
Panduan Lokasi dan Akses
Candi Singosari terletak sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Malang. Untuk mencapai candi, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum yang menuju Kabupaten Malang. Dari pusat kota, rute menuju candi cukup mudah diakses dan dilengkapi dengan papan petunjuk yang jelas.
Jika Anda merencanakan kunjungan, pastikan untuk mengecek jadwal buka candi. Umumnya, Candi Singosari buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Harga tiket masuk relatif terjangkau, dan pengunjung dapat menikmati suasana sejarah sambil belajar tentang budaya Jawa Timur.
Fasilitas Pengunjung
Candi Singosari menyediakan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pengunjung, termasuk:
-
Area parkir yang luas untuk kendaraan pribadi dan bus wisata.
-
Toilet dan tempat istirahat yang bersih dan terawat.
-
Warung makanan dan minuman di sekitar area candi, sehingga pengunjung tidak perlu khawatir kehausan atau lapar.
-
Pusat informasi dan peta yang membantu wisatawan memahami tata letak candi dan lokasi arca penting.
Fasilitas ini menjadikan pengalaman Wisata Candi Singosari lebih menyenangkan, terutama bagi keluarga dan kelompok tur.
Tips Berkunjung ke Candi Singosari
Agar kunjungan Anda lebih optimal, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
-
Datang di pagi hari untuk menghindari keramaian dan mendapatkan pencahayaan terbaik untuk fotografi.
-
Gunakan alas kaki nyaman karena beberapa area masih berupa tanah dan batu.
-
Bawa air minum agar tetap terhidrasi selama berjalan-jalan.
-
Pelajari sejarah candi sebelum berkunjung, sehingga pengalaman wisata lebih bermakna.
-
Jaga kebersihan dan jangan merusak struktur candi, untuk menjaga kelestarian budaya.
Tips-tips ini tidak hanya membantu pengunjung menikmati kunjungan, tetapi juga menunjukkan respek terhadap situs bersejarah.